Thursday, May 18, 2017

Jelajah Situs (I)


Kamis, 18 Maret 2017
Start dari Klinik Kopi, Jl. Jend. Ahmad Yani Sengkang. Rombongan terdiri 7 orang. Mengendarai 6 motor. Jam 13.15 berangkat menuju Lamasewanua. Mengunjungi makam Petta Cinnotabi.


Makam Petta Cinnotabi
Besar kemungkinan, Petta Cinnotabi yang dimaksud adalah La Patiroi bin La Rajallangi Arung Cinnotabi IV. Yang merupakan ayahanda dari La Tenribali Arung Cinnotabi V sekaligus Batara Wajo I. Areal makam ini berada di Lamasewanua, Desa Tajo kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo. Di sekeliling areal makam ini nampak lebih rendah. Jadi nampak seperti sebuah bukit kecil.
Pertama ke lokasi ini ditahun 2011. Ada beberapa perubahan. Yaitu tembok bangunan sudah full. Beberapa jejak batuan ada yang hilang. Dan ada rumah rumahan kecil tempat orang bernazar.

Dari lokasi ini kemudian menuju ke Wajo wajo, desa Tosora. Wajo wajo adalah ibukota pertama kerajaan Wajo. Banyak makam tua yang belum diidentifikasi.
Adapun makam yang dikenal antara lain Arung Matoa IV La Tadampare Puangrimaggalatung, Arung Matoa V La Tenripakado to Nampe dan Arung Matoa XXX La Salewangeng to Tenrirua.
Di areal makam La Tadampare Puangrimaggalatung AMW 4
Nisan tak dikenal
Nisan tak dikenal
Dari Tosora, perjalanan dilanjutkan ke Cinnotabi. Di kompleks pemakaman Ajusipongnge, terdapat beberapa makam tua. Namun sayang semuanya tidak teridentifikasi. Namun yang menarik, ada nisan bentuk menhir
Nisan tua yang tak terindentifikasi

Nisan tua yang tidak teridentifikasi
Di kompleks pemakaman ini, rata rata makam yang tergolong baru. Perjalanan pulang lewat Paria singgah di Uraiyang minum tuak manis. Biar segar :)




No comments:

Post a Comment